INFO

Tadarus Surh Al-Waqi'ah Ayat 7-9





" Dan kamu menjadi tiga golongan . yaitu golongan kanan . Apakah golongan kanan itu ? Dan golongan kiri.Apakah golongan kiri itu ? "
Setelah kiamat terjadi ,manusia terbagi menjadi tiga golongan . Kata ' al-maimanah ' seakar dengan kata 'al-yamin' artinya kanan.kata tersebut terambil dari kata 'yumn' yang berarti keberkatan . Kata 'al-masy'amah'artinya kiri, terambil dari kata ' syu'm ' yang merupakan lawan dari kata ' yumm '. Gaya pertanyaan yang diajukan serta pengulangannya pada masing-masing kelompok dalam ayat tersebut, mengisyaratkan tentang kedudukan yang mengagumkan bagi kelompok golongan kanan ,serta keadaan yang memprihatinkan bagi kelompok golongan kiri. Wallahua'lam. ( al- Misbah  vol. 13 hal .340-341 ).

Tadarus Surah al-waqi'ah ayat 4-6


"Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya,dan gunung-gunung dihancurkan sehancur sehancur hancurnya , sehingga jadilah ia debu yang berterbangan "
Ayat ini menggambarkan peristiwa yang terjadi pada hari kiamat . Kata 'rujjat' terambil dari kata 'rajja' yang berarti mengguncang dengan keras.Penggunaannya dalam bentuk pasif,mengisyaratkan bahwa terjadinya hal itu sangat mudah jika Allah menghendaki. Menurut para ulama' team penyusun tafsir al-muntakhab dari mesir,pendekatan sain moderen sejalan dengan ayat ini. Bumi kita ini tersusun dari lapisan bebatuan yang tidak teratur dan tidak setabil .Terdapat banyak rongga geologis di berbagai tempat. Dengan adanya tekanan pada lempeng bumi. rongga-rongga tersebut sewaktu-waktu dapat mengakibatkan gempa dahsyat yang menghancurkan wilayah disekitar pusat gempa. Pada hari kiamat,hal itu terjadi secara serempak,sehingga bumi hancur menjadi debu. Wallahua'lam ( al-misbah vol 13 hal.339-340 ).

Tadarus Surah a- Waqi'ah Ayat 1-3



" Apabila terjadi kejadian itu. Tidak seorang pun menyangkut kejadiannya yang dapat dia dustakan . Ia sangat merendahkan lagi meninggikan ."
 Kata 'al-waqi'ah bermakna peristiwa atau kejadian ,dan yang di maksud adalah kejadian hari kiamat. Penambahan 'al' di awal kata bermakna kesempurnaan dan penambahan ' ta marbutah ' di akhir kata bermakna kehebatan. Maksudnya peristiwa hari kiamat itu adalah peristiwa yang hebat dan sempurna, yang tidak ada peristiwa lain yang menyamainya . Thabathaba'i memahami dalam peristiwa kiamat tersebut terjadi penjungkirbalikan sistem yang berlaku di dunia ini. Orang-orang kafir yang di dunia ini dimuliakan oleh pengikut-pengikutnya akan menjadi orang yang hina,dan sebaliknya orang-orang yang beriman yang di dunia ini dilecehkan akan menjadi orang yang mulia.Wallahua'lam ( al-misbah vol. 13 hal.338 ).

Muqodimah Surat Waqi'ah

   Surat waqi'ah diturunkan di makah sebelum hijrah,disebut surat makiyah 96 Ayat,378 kalimah dan 1703 huruf. Abdullah bin mas'ud ra. mendengar Rosulullah saw. bersabda : siapa yang membaca surat waqi'ah tiap malam ,tidak akan menderita kefakiran selamanya ( HR. Ibnu sakir dan Abu Ya'la).

Tadarus Surah Ar-Rahman Ayat 78



" Maha melimpahkebajikan lagi Maha mantap nama Tuhanmu-Pemilik al-Jalal wal-Ikram."
Kata ' tabaraka' terambil dari kata 'barakah' yang berarti kebajikan yang melimpah dan beraneka ragam serta berkesinambungan. Ini merupakan salah satu sifat Allah yang disebut di akhir surat Ar-Rahman ini.
Ar-Raghib al-Asfahani memahami keberkahan adalah melimpahnya kebajikan-Nya yang datang dari arah yang seringkali tidak terduga,tidak terbatas dan tidak dapat diukur.Ayat ini menyebutkan ,'Maha berkah lagi maha mantap nama Tuhanmu',hal ini menegaskan bahwa nama Ar-Rahman yang disebut pada awal surat ini benar-benar nama Mahaagung,namun diingkari oleh kaum kafir Makah,saat Al-Qur'an diturunkan.Wallahua'lam (al-misbah vol. 13 hal 331-332 ). 

Tadarus Surah Ar-Rahman 70-77



" Disana ada yang baik-baik lagi rupawan. Maka.....
Mereka itu bermata sangat indah,hanya berada dalam kemah-kemah. Maka....
Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka dan tidak pula oleh jin. Maka.....
Mereka bertelekan pada bantal-bantal hijau dan permadani-permadani indah. Maka.....
   Kata 'khairat'merupakan bentuk jamak dari kata 'khayyir' yang berati kebaikan untuk melukiskan sesuatu yang immtarial,sedang kata 'hisan' brati kebaikan untuk melukiskan rupa.
   Kata 'hur' adalah bentuk jamak dari kata 'ahwar' atau 'haura' yang oleh Al-Asfahani di artikan tampaknya sedikit warna putih pada mata di sela kehitamannya. Ini lukisan tentang keindahan mata yang menyenangkan pasangan yang memandangnya.
   Kata 'maqsurat' berarti terpelihara dengan baik,maksudnya bidadari itu tidak perlu susah payah karena ada yang melayani.
    Kata 'abqoriyy' berarti segala sesuatu yang mencapai puncak keindahan.  


Tadarus Surah Ar-Rahman Ayat 62-69

  

 "Dan selain keduanya ada dua surga lagi,Maka....
Kedua surga itu berwarna hijau tua,Maka.....
Di dalam keduanya ada buah kurma dan delima,Maka...."
   Selain dua surga yang disebutkandalam ayat yang lalu.masih ada dua surga lagi yang tingkatnya lebih rendah,yang disediakan untuk 'ashabul yamin' ( golongan kanan ).Para ulama' berpendapat, pada surga yang ini digambarkan memiliki banyak tumbuhan dan bunga-bunga yang bermacam-macam, sedang pada surga dalam ayat yang lalu digambarkan memiliki banyak tumbuh yang rimbun dan buah-buahan yang beraneka ragam. 
    Penyebutan dua nama buah secara khusus di dalam surga pada ayat ini , yaitu kurma dan delima,karena kedua macam buah tersebut memiliki beberapa keistimewaan seperti telah dibuktikan oleh pengetahuan moderen.Kurma memiliki kadar gula yang tinggi,baik untuk sumber tenaga,sedang delima memiliki kadar asam sitrat tinggi ,baik untuk obat.







Tadarus Surah Ar-Rahman Ayat 60-61


" Apakah balasan kebaikan kecuali kebaikan ( pula ). Maka, nikmat Tuhan kamu berdua yang manakah yang kamu berdua ingkari."
   Ayat ini menegaskan kembali bahwa Allah pasti akan membalas amal kebaikan manusia dengan anugerah Ilahi yang berupa kebaikan pula di akhirat.Sementara ulama' menerapkan rumus : " Jika satu kata yang berbentuk isim makrifat di ulang dua kali dalaam satu kalimat,maka ia memiliki makna yang sama,tetapi jika satu kata yang berbentuk isim nakiroh diulang dua kali dalam satu kalimat,maka makna kata yang kedua berbeda dengan kata yang pertama".
   Namun kata 'al-ihsan' ( kebaikan ) disini menyalahi rumus di atas. Meskipun kata tersebut dalam bentuk makrifat,tapi maknanya berbeda.Kata yang pertama bermakna perbuatan baik,sedang kata yang kedua bermakna anugerah yang baik di surga.Wallahua'lam. ( al-misbah vol. 13hal 323 ).

Tadarus Surah Ar-Rahman Ayat 56-59


" Ada disana wanita-wanita  yang membatasi pandangannya.mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka dan tidak pula oleh jin. Maka....
Mereka itu bagaikan permata yakut dan marjan. Maka...."
   Setelah ayat yang lalu menjelaskan tempat duduk para penghuni surga,ayat ini menjelaskan tentang pendamping mereka ,yaitu para wanita penghunu surga. Kata 'qashiratuth tharfi' adalah istilah untuk menggambarkan wanita yang sangat cantik,setia,tidak pernah berpaling dari pasangannya.Mereka dicipta khusus oleh Allah untuk mendampingi orang-orang yang bertaqwa. Kata 'yatmits' pada mulanya berarti mengeluarkan darah,disini dipahami bahwa mereka masih perawan yang belum pernah disentuh oleh siapapun sebelumnya.Isteri didunia yang juga masuk surga,dia juga akan mendampingi suaminya yang masuk surga,tanpa ada rasa cemburu kepada para bidadari tersebut.karena Allah telah mencabut rasa negatif seperti itu. Wallahua'lam.


Tadarus Surah Ar-Rahman Ayat 54-55


" Mereka bertelekan di atas hamparan yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan , kedua surga itu dekat. Maka....."
   Setelah ayat yang lalu menjeaskan keadaan penghuni surga tersebut. Kata 'furusy' merupakan bentuk jamak dari kata 'firasy' yang berarti hamparan yang biasa digunakan untuk duduk atau berbaring. Kata 'batha'in' adalah bentuk jamak dari 'bithanah' yang berarti bagian dalamsesuatu.Jadi kasur-kasur mereka itu didalamnya terbuat dari sutra. Kata 'istabraq' merupakan kata bahasa Persia yang masuk menjadi bahasa Al-qur'an ,artinya  sutra tebal yang dirajut benang warna emas. Itu semua merupakan sedikit gambaran tentang nikmat surga yang diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang bertaqwa. Wallahua'lam.

Tadarus Surah Ar-Rahman Ayat 50-53


" Di dalam keduanya ( surga itu ) ada dua buah mata air yang mengalir. Maka nikmat Tuhan kamu berdua yang manakah yang kamu berdua ingkari. Di dalam keduanya terdapat segala buah-buahan yang berpasangan. Maka...."
   Ayat-ayat tersebut menjelaskan sedikit tentang keadaan surga yang dijanjikan oleh Allah swt. akan diberikan kepada orang yang bertaqwa. Para ulama' berbeda pendapat dalam memahami kata yang berbentuk dual (tatsniyah) yang digunakan dalam ayat tersebut. Ada yang memahami benar-benar dua buah surga, ada yang berpendapat,meskipun kata yang digunakan dalam bentuk dual,tapi dipahami dalam bentuk tunggal. maksudnya satu surga saja. Ada yang memahami,satu surga untuk golongan manusia dan satu surga untuk golongan jin. Wallahua'lam ( al-misbah vol 13 hal. 320 ).


Tadarus Surah Ar-Rahman Ayat 46-49


" Dan bagi siapa yang takut akan keagungan Tuhanya ada dua surga. Maka....
Keduanya mempunyai dahan-dahan. Maka...."
 Kata 'maqam' pada mulanya berarti tempat berdiri. Quraish Shihab memahaminya dengan arti keadaan yang sedang dialami. Barang siapa yang takut menghadapi keadaan ketika bertemu dengan Allah nanti, dan hal itu mendorongnya untuk patuh perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, maka dia mendapatkan dua surga. 
  Para ulama' beranggapan bahwa ibadah yang didasarkan padamengharapkan surga dan takut neraka bukanlah puncak ibadah,meskipun hal itu tidak terlarang. Puncak ibadah adalah pabila dilandasi dengan keikhlasan semata dan mengharap ridho-Nya,seperti takutnya malaikat yang terpelihara dari dosa kepada Tuhannya.
   Dua surga ada yang mengartikan satu surga untuk ganjaran ilmu dan akalnya,dan satu surga untuk ganjaran amal dan ibadahnya. Wallahua'lam. (al-misbah vol.13 hal. 317-319 ).

Tadarus Surah Ar-Rahman Ayat 44-45



" Mereka berkeliling diantaranya dan diantara air yang mendidih yang memuncak panasnya. Maka..."
Para pendurhaka yang dilemparkan ke Jahanam, sesekali terhibur dengan terlihatnya air di kejauhan.Mereka lalu berusaha mendekati air tersebut, setelah dekat ternyata air tersebut adalah air mendidih yang mencapai puncak panasnya. Terpaksa mereka kembali lagi ke neraka. Demikian peristiwa itu berulang-ulang terjadi. 
 Kata 'yathufun' terambil dari kata 'thafa' yang berarti berjalan secara bolak-balik beberapa kali.Penggunaannya dalam bentuk kata kerja masa kini,mengandung arti berulang-ulangnya peristiwa tersebut.Wallahua'lam. (al-misbah vol.13 hal. 313 ).

Tadarus Surah Ar-Rohman Ayat 41- 43


"Para pendurhaka dikenal dengan tanda-tanda mereka,lalu diambil ubun-ubun dan kaki mereka. Maka nikmat Tuhan kamu berdua yang manakah yang kamu berdua ingkari ? Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh para pedurhaka. "
Ayat ini menjelaskan tentang keadaan para pendurhaka dari golongan manusia dan jin,yang dengan mudah dikenali dari keadaan mereka, misalnya wajah yang suram,cara jalan yang aneh dan sebagainya , yang berbeda dengan orang beriman,yang wajahnya bersinar bekas air wudhu. Para pendurhaka itu akan dipegang bagian ubun- ubun dan kaki mereka lalu dilemparkan ke jahanam. Kata 'an-nawashi ' merupakan bentuk jamak dari 'nashiyah' artinya tempat tumbuh rambut di bagian atas kepala. Ini dipahami bahwa mereka dengan mudah dikuasai karena pada hari itu, mereka tidak berdaya apa-apa. Peringatan dalam ayat ini dapat dianggap sebagai nikmat dari Allah,karena dengan peringatan tersebut,manusia menjadi waspada. Wallahua'lam. ( al-misbah vol. 13 , hal. 312 ).

Tadarus Surah Ar-Rahman Ayat 37-40





" Lalu apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti kilapan minyak.Maka....pada waktu itu tidak ditanya tentang dosa manusia dan juga tidak jin. Maka..."
Keadaan kiamat digambarkan dalam ayat ini,langit terbelah dan berwarna seperti merah mawar dan berkilap seperti berminyak. Jin dan manusia tidak ditanya tentang dosa mereka, tapi mereka ditanya untuk mengecam para pendurhaka dan meminta pertanggung jawaban mereka. Mereka ada yang disiksa dengan cara didiamkan, dibiarkan tanpa pertanyaan, dan ini merupakan siksaan yang menghinakan. Ada juga yang dihadapkan dengan aneka pertanyaan yang sangat menyulitkan dan sangat menyiksa. Wallahua'lam. ( al-misbah vol.13 hal.310-311 )

;;